Setelah berdoa dan berusaha, maka bertawakalah.
Bertawakal. Ya, aku melupakan satu hal itu. Maka dari itulah disinilah aku sekarang. Berada di rasa kekesalan dan kekecewaan yang tak berujung atau bahkan tak bearti. Sungguh menyedihkan! Namun, saat berada disinilah aku melihatnya, mengambil –ah lebih tepatnya mencuri sebuah pelajaran darinya.
Dia, seorang sahabat yang baik. Dia, sosok yang sederhana, alim, jujur, dapat dipercaya dan kreatif. Banyak hal yang bisa aku pelajari darinya. Iyaa! Secara diam-diam aku berguru padanya, belajar padanya untuk selalu berusaha dan selalu positive thinking pada hasilnya. Meskipun itu serasa tak adil dan mengecewakan. Dan secara tak sengaja pun dia telah menjadi sosok yang patut untuk dicontoh (bagiku). Selalu berpikir kritis dan menyampaikannya dengan benar dan sopan agar pihak lain tak tersinggung dan tersakiti.
Dia, seorang teman yang baik. Seorang pendengar yang baik, mengerti setiap keadaan disekililingnya. Memilih mengalah walaupun dia yang akan tersakiti, bukan karena dia tak berani dan seorang pecundang. Tapi, Bukan begitulah seharusnya seroang lelaki ? menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Dia, seorang yang berkepribadian simple. Dari caranya bersikap seakan-akan ingin memberitahu bahwa “aku tak sempurna, tapi inilah aku” dan mengatakan “mungkin aku tak dapat memberikan apapun, tapi kau bisa mengambil yang baiknya dariku”. Dari caranya berbicara seolah tak ada beban yang dipikirkannya. Selalu berhusnudzon kepada apapun, siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Iri ! Yaa, tentu saja aku iri. Aku iri dengan kepribadiannya. Aku iri dengan sikapnya yang selalu positive thingking walaupun ia kecewa dan merasa ini tak adil. Aku iri ! Aku iri kenapa dia bisa melakukannya sedangkan aku tidak.
Namun, aku pun juga berterima kasih padanya. Terima kasih telah memberikan contoh yang baik. Terima kasih telah mengajariku. Terima kasih juga telah menginspirasi. Dan, lagi-lagi aku pun kembali belajar darimu. Aku belajar setelah doa dan usaha, aku pun harus bertawakal pada hasilnya. Atau memang aku kurang usaha, sehingga hasilnya begitu :)
Mungkin aku kurang usaha - MR
kata-katanya keren kak, kalo kapan2 aku copas gpp ya? :D
ReplyDeleteMakasih dek :)
DeleteEhm... Boleh ga yaa? Haha
mengagumi seseorang detected
ReplyDeleteaduhh... Ketauan :p haha
DeleteKirim salam buat cowok nya ya he he he, By the way he is good man :)
ReplyDeleteitu teman saya bung :)
DeleteTau darimana kalo dia baik? Hihi
Iya, maksud nya dari deksripsi yang dijelaskan niken kan terlihat baik. hehehe
Deleteiya, emang baik kok orangnya hehe..
Deletepostingan kali ini kalimat-kalimat yang digunain bijak banget deh :)
ReplyDeletesemoga orangnya juga bijak yah :)
DeleteKarena ada pesan dibawah, jd sebagai pembaca yg baik, admin stitqi.ittifaqiah.com berkomentar, "Klo photo tersebut benar sosok yg dimaksud, aq setuju. Bahkan - menimbang karakternya - lebih dari kagum juga layak." Sok tahu gk y?
ReplyDelete