Friday 27 November 2015

Kelas Inspirasi Palembang #3 Part 2 : Sehari Mengajar, Selama Menginspirasi

Kejarlah cita-citamu sampai ke bulan, kalau gagal setidaknya kau berada di bintang-bintang
- Muhammad ferdyan -


Pernahkah kau membayangkan menjadi salah seorang guru favoritmu ketika sekolah? Pernahkah kau membayangkan berada di depan kelas menjelaskan tentang sesuatu yang baru, yang belum diketahui oleh mereka yang memperhatikanmu di depan kelas. Pernahkah kau membayangkan bagaimana rasanya? Atau tidakkah kau bertanya-tanya apakah mereka lelah menghadapi setiap tingkah laku kita ketika berada di sekolah dulu. Pernahkah kau membayangkan bagaimana rasanya memgantikan posisi mereka, hanya untuk satu hari misalnya? Pernahkah kau bertanya mudahkah menjadi seorang guru? Menghabiskan suaranya hanya untuk mengajari kita tentang sesuatu yang baru. Aku? Aku rasa sudah merasakannya, tidak hanya membayangkannya. Dan itu membuatku bersyukur memiliki guru-guru yang selalu memperhatikan siswanya. Kau pikir itu mudah? Well... walaupun hanya unuk satu hari aku rasa hal itu sesuatu yang sulit untuk dilakukan :D


Sabtu, 14 November 2015.
Yeah, sekitar beberapa minggu yang lalu dari waktu yang sekarang. Emang sekarang kapan, Ken? Nah, coba liat kalender dan jamnya masing-masing yah, kalo udah tau itulah (anggap aja) waktu sekarang. It's Present. Tapi bukan present tense yah, itu mah beda lagi. So, jadi beberapa minggu kemaren kita mengunjungi salah satu SD yang berada di pinggiran Kota Palembang, SD ini terletak di perbatasan Kota Palembang dengan Ogan Ilir, yang memiliki alamat lengkap di Jalan Meranti Sungai buaya RT 35 Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati, Palembang. Yupp.. SD Negeri 226 Palembang atau yang lebih dikenal dengan sebutan SD sawah. Tak usah kalian tanya kenapa? Karena memang letak SD tersebut di sekitar lahan persawahan. Jadi, pertama kali yang aku lakukan adalah cari alamatnya di google mapsSo, what I find on that? They can't find that address. Awalnya aku bingung, ini aku harus sedih atau ketawa ya? yaaa.. karena google maps aja sampe ngga tau dimana tempatnya. Sebenernya letak SD ini tak terlalu sulit untuk ditemukan, namun jarak tempuh yang sekitar 2 Kilometer dari jalan raya utama dan medan jalan yang cukup ekstrem membuat perjalanan ke SD ini semakin memorable bagi kami. 

Bangunan SD ini berbentuk panggung dan tidak memiliki lapangan, lapangan mereka hanya berupa rawa-rawa yang dapat dipakai ketika keadaannya kering pada saat musim panas. Musim hujan? Lapangan tersebut akan tenggelam oleh air yang turun dari langit yang kemudian mengenang dan menutupi lapangan mereka #ceilaaah. Tidak adanya lapangan membuat mereka tidak pernah melakukan upacara bendera. Oleh karena itu juga, banyak dari siswa SDN 226 ini tidak hapal lagu Indonesia Raya, lagu nasional yang seakan-akan pula rasa nasionalisme mereka tidak tumbuh dalam diri mereka. Salah satu hal yang sangat disayangkan dari SD ini.


"Sehari Mengajar, Selamanya Menginspirasi" adalah slogan dari gerakan Kelas Inspirasi itu sendiri yang memiliki maksud untuk memberikan inspirasi atau motivasi kepada siswa-siswi SD untuk meraih cita-cita mereka, serta memberikan gambaran tentang bermacam-macam pekerjaan profesional lainnya yang mungkin atau sudah pernah mereka dengar sebelumnya. Jadi, aku selaku fasilitator beserta dengan 4 inspirator dan seorang dokumentator kelompok kami berbekal dengan slogan tadi mengunjungi SDN 226 Palembang dengan harapan kami dapat memberikan motivasi serta semangat agar mereka dapat lebih giat lagi untuk belajar agar dapat meraih cita-cita mereka.

Great day with great people. And they are great people. Thanks team!

"Great day with great people". Kata-kata ini aku dengar dari salah seoarang inspirator kelompokku, Mba jessy. Inspirator dalam hal ini adalah seorang profesional dalam bidangnya masing-masing, sedangkan dikelompokku memiliki 4 orang inspirator, diantaranya Kak Ferdyan, Mba Rizka, Mba Anggun dan Mba Jessy. Mereka adalah great people itu sendiri. Orang-orang yang rela cuti sehari dari pekerjaan mereka hanya untuk memberikan inspirasi kepada siswa-siswi SD. Mereka yang meluangkan waktu dan tenaganya untuk kegiatan ini. Tentu saja Rizki, dokumentator kelompok kami yang menjalankan tugasnya dengan baik, sampai-sampai dia sendiri pun dapat dikatakan fotonya tidak ada.. hehe. Terima kasih untuk foto-fotonya yang bagus dan keren.

Inspirator SDN 226 Palembang

Dengan mengikuti kegiatan ini, aku dapat merasakan menjadi salah seorang guru, walaupun hanya sekedar mengajak mereka untuk berbaris yang rapi, menyuruhnya diam untuk mendengarkan sesuatu yang sedang dibicarakan didepan kelas atau menyuruh mereka masuk kembali ke dalam ruangan kelas mereka sembari menunggu inspirator mereka yang selanjutnya datang. Dengan kegiatan ini juga, aku merasakan berada di depan kelas menjelaskan tentang sesuatu yang baru, yang belum diketahui oleh mereka yang memperhatikanku di depan kelas. Dan walaupun hanya sehari, ini menguras tenaga serta suara. Yupp.. suara untuk menjawab semua pertanyaan polos yang mereka ajukan disertai tatapan mata yang penuh keingin-tahuan. Dari sini menjadi seorang guru tidak mudah. Bagiku, mereka yang memberikan inspirasi yang lainnya, membuatku bersyukur telah mendapat pendidikan dari SD sampai sekrang dengan fasilitas yang mendukung. Membuatku bersyukur memiliki guru-guru yang selalu berdedikasi dengan pekerjaannya. Memiliki guru yang selalu memperhatikan dan mengajariku hingga aku menjadi orang yang sekarang.

Begitupun dengan siswa-siswi SDN 226 Palembang, mereka memiliki guru yang selalu mengajari mereka dengan ikhlas dan semangat yang tinggi sebagai seorang guru. Guru-guru yang selalu memperhatikan tingkah laku mereka, menegur jika mereka salah dan selalu memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Contohnya saja Ibu Kirtosiah, S.Pd, beliau yang telah mengabdikan dirinya selama 8 tahun sebagai Kepala Sekolah. Memberikan waktu dan tenaga untuk memberikan usahanya yang terbaik untuk membangun SDN 226 palembang agar dapat  setara dan bersaing dengan SD-SD lainnya. 

Ibu Kirtosiah, S.Pd

Kesimpulan yang aku ambil setelah melewati dan mengikuti kegiatan ini adalah Pendidikan di Indonesia, ah...  jangankan di Indonesia kita ambil saja di Kota Palembang masih banyak yang belum merata. Disaat anak-anak SD di Kota sudah memegang smartphone ataupun gadget masing-masing, mereka (anak-anak SD pinggiran Kota) tak tau apa itu teknologi. Disaat anak-anak SD yang lainnya memiliki banyak bahan buku bacaan yang dapat dibaca, mereka tak memiliki perpustakaan atau hanya sekedar ruang baca buku. Ah,,.. tak usah perpustakaan ataupun smartphone, lapangan untuk mereka bermain atau hanya sekedar duduk-duduk bercanda sesama mereka pun tak punya. Sungguh fasilitas yang masih jauh untuk dikatakan memadai ataupun menunjung proses pembelajaran mereka.


Namun, seperti halnya yang dikatakan Pak Anies Baswedan “Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti juga, anak-anak yang tidak terdidik di Republik ini adalah "dosa" setiap orang terdidik yang dimiliki di Republik ini. Anak-anak nusantara tidak berbeda. Mereka semua berpotensi. Mereka hanya dibedakan oleh keadaan.”. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang sesuai. Mereka berhak meraih cita-cita mereka, fasilitas tentu menunjang keberhasilan belajar mereka tapi jangan biarkan mereka tak mendapat pendidikan yang layak. Jangan biarkan senyum mereka tak terlihat lagi dari wajah mereka. Dan jangan hilangkan kesempatan mereka untuk menggapai cita-cita mereka.


Dan terakhir, Terima kasih untuk Kelompokku atas segala usaha, waktu dan tenaga yang telah diluangkan untuk mensukseskan kegiatan ini. Terima kasih untuk Ibu Kirtosiah dan seluruh jajaran guru di SDN 226 Palembang yang telah menerima kami dengan terbuka, guru-guru yang telah berdedikasi dalam menjalankan tugasnya untuk mengajari siswa-siswinya, guru-guru yang telah ikhlas bahkan berkorban meluangkan waktu serta tenaganya untuk mengajar. Terima kasih untuk seluruh siswa SDN 226 palembang yang telah memberikan cerita lain yang dapat menjadi pelajaran berharga. Semoga cita-cita kalian terbang tinggi di langit dan semangat kalian tak pernah turun untuk selalu menggapainya. Dan juga, terima kasih untuk kelompok SDN 226 Palembang yang telah memberikan warna lainnya dalam perjalanan ini dan semoga dipertemukan di kesempatan yang lainnya.

Friday 20 November 2015

Kelas Inspirasi Palembang #3 Part 1 : Team Work

There is no end to education. It is not that you read a book, pass an examination, and finish with education. The whole of life, from the moment you are born to the moment you die, is a process of learning - Jiddu Krishnamurti -
 

Perjalanan ini mungkin tidak akan cukup dan habisnya untuk diceritakan. Perjalanan ini mungkin takkan bosan-bosannya untuk didengarkan kembali. Perjalanan ini mungkin tiada bandingnya dengan perjalanan-perjalanan yang lainnya. Yeah, katakan saja aku sedikit berlebihan, namun percayalah. Itulah apa adanya yang terjadi. Jika engkau tak percaya, maka coba rasakan sendiri sensasinya. #tsahhh

Mungkin perjalanan ini takkan selesai dengan satu halaman tulisan. Kenapa? Terhitung sejak bulan Juli hingga November minggu kemarin aku mengikuti sebuah gerakan yang memberikan aku inspirasi. Memberikan sudut pandangan hidup yang lainnya, memberikan kembali warna-warna yang sebelumnya mungkin sudah sedikit lapuk untuk menghiasi kehidupan sehari-hariku. Disini aku kembali menemukan orang-orang yang luar biasa. Disini aku kembali merasa menjadi orang beruntung telah bertemu mereka. Disini aku kembali menemukan orang-orang yang tak sadar mereka telah memberikan semangat untuk orang sekitarnya. 

Kelas Inspirasi Palembang #3

Kelas Inspirasi Palembang. Jujur saja, mulai dari awal sejak aku mendaftar sebagai volunteer aku tidak terlalu tahu dan tidak mencari lebih tahu apa itu Kelas Inspirasi Palembang serta tetek bengeknya yang lain. Well, itulah salah satu kekuranganku, malas untuk mencari tahu hehe. Tapi, kita disini tidak akan membahas kekuranganku yang bahkan tidak menarik sekalipun untuk dibahas. Karena hal tersebut tidak penting untuk kalian, tapi beda halnya bagi pengagum rahasiaku yang (mungkin) berada luar sana. Mungkin ini bisa jadi sedikit bocoran informasi tentang diriku. Okee.. Come on Niken! Stop dreaming and wake up.

Firstly, mungkin aku bakalan jelasin apa itu Kelas Inspirasi? Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Dan untuk Kota Palembang sendiri sudah 3 kalinya diadakan. But here, we are not the profesionals. We are the staff, people who behind Kelas Inspirasi Palembang #3. And guess what? I'm one of them. Feeling like i'm the lucky person? Yes, I'm lucky. Beruntung aku mendapat pengalaman yang baru dengan orang-orang yang baru. Beruntung menjadi bagian dari sebuah gerakan yang memberikan harapan atau setidaknya secercah harapan bagi orang lain.  Beruntung, karena aku dapat melihat secara lansung keadaan pendidikan di pinggiran Kota Palembang. Beruntung aku dapat bertemu dan melihat senyuman tulus dari siswa-siswi SD yang tanpa mereka sadari memberikan suntikan senyuman serta semangat bagi orang disekitar mereka. Beruntung serta besyukur bahwa mereka -siswa siswi SD tersebut masih memiliki guru-guru yang peduli akan pendidikan mereka, guru yang tanpa lelah memebrikan perhatian pada murid-muridnya. Guru, Pahlawan tanpa tanda jasa. 

Beberapa Panitia Lokal Kelas Inpisrasi Palembang #3

Aku selalu beranggapan bahwa untuk menilai suatu karya tak hanya terletak pada hasilnya yang memuaskan, megah ataupun sempurna. Namun, proses dalam membuat suatu karya tersebut pun dapat kita nilai serta kita ambil pelajarannya. Sebenarnya acara puncak dari Kelas Inspirasi Palembang #3 sendiri jatuh pada Sabtu, 14 November 2015 kemarin. Yeah... it's just one day. Tapi, untuk sampai pada hari tersebut, Kami, Panitia Lokal melewati beberapa proses-proses yang tak ternilai harganya. Dimulai saling mengenalkan diri masing-masing, memahami karakteristik individu-individu yang baru dikenal, kemudian lanjut pada tahap dimana kami mulai brainstorming dan merasa nyaman hingga sampai akhirnya berpikir we're not just friends, but we're another family that have ruenion again. Family who comfort each other, family who always give spirits. And Family who always by your side when your happy or sad. Semua itu dicapai karena proses-proses yang sebelumnya kami lalui. Tidak pungkiri perselisihan atau perbedaan pendapat sering terjadi, namun semua itu warna-warna yang menghiasi perjalanan kami. Setidaknya, akan kami ingat kembali dan ceritakan kepada orang lain. Ataupun menjadi renungan bagi sendiri atau menjadi lelucon yang akan ditertawakan nantinya. Seperti aku sekarang sedang mengingat kembali perjalanan itu dan tersenyum sendiri disudut sebuah ruangan yang ramai.

Kelas Inspirasi Palembang #3

Last, Terima kasih untuk Allah yang sudah mempertemukan aku dengan mereka, orang-orang yang luar biasa.  Terima kasih untuk seluruh Keluarga Kelas Inpisrasi Palembang yang telah hadir mengisi hari-hariku. Terima kasih telah menjadi bagian cerita dan perjalanan dalam hidupku yang nantinya akan dengaan bangga aku ceritakan kembali di masa yang akan datang. Terima kasih telah memberikan pelajaran serta pengalaman yang baru. Aku merasa seperti baru kemarin kita bertemu, tapi siapa yang tahu kalau waktu berlalu dengan cepat sekali hingga tak terasa Kelas Inspirasi Palembang #3 telah usai. Terima kasih telah diberikan kesempatan menjadi bagian dari tim ini. And a lot of thank for you. Hope our relation is not end here and we can meet again. Good Luck for us!!